Kecerdasan Interlektual dalam islam

Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, analisi, logika, dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Bagi orang dengan kecerdasan intelektual yang baik tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat disimpan dan diolah dan diinformasikan kembali. Proses menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi (baik informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan, atau penciuman) biasa disebut “berfikir”. Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan/khazanah otak manusia. Manusia memikirkan dirinya, orang-orang disekitarnya dan alam semesta. Dengan daya pikirnya, manusia berupaya menyejahterakan diri dan kualitas kehidupannya.
Pentingnya mendayagunakan akal sangat dianjurkan oleh islam. Tidak terhitung banyaknya ayat-ayat Al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW yang mendorong manusia untuk selalu berfikir dan merenung. Manusia tidak hanya disuruh memikirkan dirinya tetapi juga dipanggil untuk memikirkan alam jagad raya. Dalam konteks Islam, memikirkan alam semesta akan mengantarkan manusia pada kesadaran akan kemahakuasaan Sang Pencipta (Allah SWT). Dari pemahaman inilah tumbuh tauhid yang murni. Pengertian agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal hendaknya dimaknai dalam konteks ini. Lihat ayat-ayat berikut :
·        Firman-Nya dalam Al-Baqarah 164, mendorong manusia untuk  memikirkan kejadianlangit dan bumi, pergantian malam dengan siang, dan betapa air hujan mengubah tanah yang tandus menjadi hijau kembali.
·        Firman-Nya dalam Ar-Ra’du:4, mengajak manusia untuk merenungkan betapa variatifnya bentuk, rasa, dan warna tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, padahal berasal dari tanah yang sama.
·        Firman-Nya dalam An-NAhlu:12, menghimbau orang yang berfikir untuk memikirkan pergantian malam dengan siang dan perjalanan planet-planet yang kesemuanya itu bergerak dengan aturan Allah.
·        Firman-Nya dalam Ar-Rum:24, mengajak manusia untuk memikirkan proses turunnya hujan dan manfaat air hujan bagi kehidupan di muka bumi.
·        Teori “Big Bang” disebut Al-Quran dalam Al-Anbiyya’:30, teori“Nebula” dalam Ar-Rahman:38, thawaf alam semesta dalam Al-Israa:44, dan Black Hole dengan gravitasinya yang sangat kuat, menjangkar dan menarik seluruh planet agar tetap pada orbitnya, dalam Yasin:38-40.

Source : http://oursouldbrina.blogspot.com

Komentar

Postingan Populer